RADARSEMARANG.COM – Skateboarding sangat digemari oleh kalangan anak muda. Tak hanya di kota-kota besar, papan luncur beroda ini juga digandrungi kawula muda Kota Salatiga.
Skateboarding merupakan salah satu kegiatan ekstrem menggunakan papan luncur yang digerakkan dengan salah satu kaki untuk mengayuh. Divisi Tiang Salatiga (DTS), sebuah komunitas skate yang paling senior asal Kota Salatiga, meyakini bahwa skateboarding adalah lebih daripada sekadar olahraga “Buat saya, skateboarding sudah menjadi gaya hidup. Karena buat saya skateboard itu lebih dari sekadar aktivitas fisik, banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari skateboarding dan bisa diterapkan ke kehidupan nyata,” ujar Sulistumo salah satu anggota DTS.
Para skater memiliki sebuah tradisi untuk merakit papan (truck) mereka sendiri, dan mulai menyesuaikannya seperti apa yang mereka inginkan. Papan skateboard, seringkali menjadi representasi dari pemilik dan budaya itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa skateboard dapat memberikan sisi orisinalitas kepada para penggemarnya “Sejak awal bermain skate, tahun 2004 saya gak memiliki seorang yang bisa saya contoh, soalnya kala itu gak ada YouTube dan lainnya. Saya menjadi diri saya sendiri saja, orisinil dan kebanyakan para skaters juga pasti seperti itu,” ujar Sulistumo.
Meskipun tergolong ke dalam olahraga yang cukup berbahaya, skateboard dapat menimbulkan risiko cedera yang fatal bagi tubuh para skater. Namun ternyata hal ini bukan menjadi masalah yang besar bagi Sulistumo dan kawan-kawan yang sudah terlanjur mencintai kegiatan skateboarding. “Buat yang masih pemula sih, lebih baik didampingi sama mereka yang udah bisa jadi gak terlalu berbahaya dan menghindari crdera parah,” katanya.
Bermain skate dapat dilakukan di mana saja. Bagi skaters, skateboarding merupakan salah satu kegiatan yang sangat menyenangkan sekaligus dapat melatih mental, “Saya pernah bermain skateboard dari Pulau Jawa, Bali, beberapa kota di Kalimantan, Malaysia, Jepang, dan Vietnam. Track yang diambil juga gak selalu yang mulus, sering juga di jalanan yang terjal, benar-benar melatih fisik dan mental,” ujarnya.
Setelah 17 tahun bermain skateboard, Sulistumo mengaku mendapatkan banyak pelajaran yang didapatkan saat bermain papan dengan empat roda tersebut, “Pokoknya mau apapun yang mau ditekuni asal disiplin dan tanggungjawab, pasti membuahkan hasil. Saat bermain skateboard diajarkan jatuh dan bangun lagi, mental itu juga bisa dipakai dalam kehidupan,” ujarnya. (mg2/ton)