RADARSEMARANG.COM, Semarang – Demi mengantisipasi tertularnya Covid-19, Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Semarang menerapkan pelayanan umum setengah hari. Jika biasanya melayani pukul 09.00-16.00, kini hanya sampai pukul 12.00.
“Ini bentuk ikhtiar kami dalam menangani pandemi Covid-19. Karena kami tidak mau menjadi klaster baru Covid-19,” kata Ketua PA Semarang Anis Fuadz kepada RADARSEMARANG.COM saat ditemui di kantornya, Senin (5/10/2020).
Meski begitu, lanjutnya, masyarakat masih bisa menggunakan pelayanan secara online atau e-court. Artinya, pelayanan setengah hari hanya dilakukan secara tatap muka. Seluruhnya, perihal pendaftaran, jadwal sidang, dan keperluan lain bisa dilakukan secara e-court. Bahkan, untuk pelayanan sidang, PA juga melengkapi fasilitas dengan sidang online yakni e-litigations. “Tapi hanya sedikit orang yang mau pakai pelayanan online. Padahal itu inovasi dan solusi agar tetap aman di tengah pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Tak hanya soal jam layanan, protokol kesehatan lain seperti cuci tangan, mengukur suhu tubuh, dan jaga jarak benar-benar dilakukan dengan apik. Berdasarkan pantauan wartawan RADARSEMARANG.COM ini, petugas tak berhenti mengingatkan kepada pengunjung untuk tidak berdekatan. “Ayo bapak dan ibu saling mengingatkan, taati aturan. Jangan menempati kursi yang diberi tanda silang,” seru salah satu petugas.
Di samping itu, untuk mengurangi intensitas mendatangi kantor PA, pihaknya juga bekerja sama dengan transportasi online Go-Jek untuk mengantarkan produk PA seperti akta cerai, salinan putusan, dan salinan penetapan. Teknisnya pun cukup mudah, masyarakat hanya perlu mengajukan permohonan online dengan menyertakan nomor perkara, formulir pribadi seperti nama, alamat, foto, dan identitas diri. Kemudian dari petugas melakukan validasi dan memastikan sesuai dengan Sistem Informasi Perkara Pengadilan Agama (SIP-PA).
Terkait inovasi tersebut, Anis menjelaskan PA Semarang menjadi satu-satunya di Indonesia yang menerapkan pelayanan seperti ini. Pelayanan ini dinilai cukup efektif melihat antusiasme masyarakat cukup tinggi. “Antusiasme banyak, apalagi pengaruh jam pelayanan dikurangi,” tuturnya. (ifa/ida/bas)