RADARSEMARANG.COM – Menjadi seorang model di tengah statusnya sebagai pelajar, Catalina Alcorse harus pintar membagi waktu. Termasuk menyesuaikan diri dengan orang-orang baru. Bagaimana kisah siswi SMA kelas 11 ini terjun di dunia modeling. Berikut wawancara wartawan RADARSEMARANG.COM Ida Fadila bersama dara kelahian Argentina, 18 September 2003 ini.
Bagaimana awal mula terjun di dunia modeling?
Saya masuk dunia modeling awal 2019. Pertamanya saya dapat kesempatan karena teman orang tua menawarkan photoshoot untuk salonnya. Awalnya saya nggak mau, karena jujur saya bukan tipe orang yang extrovert banget. Saya malu kalau ketemu orang yang belum kenal. Tetapi orang tua dukung. Papa minta saya mencoba. Kalau memang suka boleh lanjut dan sebaliknya.
Menurut kamu, apa yang paling menarik menjadi model?
Yang buat saya tertarik itu karena bisa menjadi diri sendiri dalam berekspresi, pose, maupun buat konten.
Apa yang masih menjadi kendala saat ini?
Saya kesulitan di bagian kenalan sama orang. Misalnya, saat di videoshoot itu malu, soalnya saya tipe orang yang pendiam kalau belum dekat. Jadi susah buat langsung open gitu. Meski belum bisa mengatasinya 100 persen, tapi saya berusaha buat fokus sama jobnya dan terus berusaha buat nggak malu.
Adakah pengalaman yang tidak mengenakkan selama menjadi model?
Selama ini nggak ada pengalaman yang aneh atau yang membuat saya nggak nyaman. Tapi pernah sekali ada photographer yang ngajakin buat collab. Ternyata ketika sampai di lokasi dia mengajak sekitar 5-6 photographer lain juga. Menurut saya dia nggak terlalu profesional karena di tengah-tengah photoshoot dia nggak serius. Kebanyakan bercanda sama photographer lain. Tapi di luar itu, puji Tuhan bagus-bagus semua pengalamannya.
Bagaimana membagi waktu antara sekolah dan bekerja?
Terkadang memang susah balance modeling sama sekolah. Aku bagi waktunya dibantu sama mama, dibantu buat schedule gitu. Jadi paginya aku kerjain tugas sama join online class, siang baru job. Kadang-kadang sekolah terganggu kalau tugasnya belum selesai. Tapi tetap harus bisa mengimbangi keduanya. (*/zal/bas)