RADARSEMARANG.COM, SUKSES guru dalam pembelajaran dapat dilihat dari proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. Penilaian merupakan tahapan penting dalam pembelajaran, untuk menguji efektivitas pembelajaran. Penilaian juga sebagai umpan balik dan bahan perbaikan pembelajaran berikutnya. Selain itu penilain untuk memberi gambaran capai kompetensi siswa secara menyeluruh.
Pandemi covid 19, mengubah segala tatanan kehidupan, tak terkecuali aktivitas pembelajaran di satuan pendidikan. Guru harus mempersiapkan perangkat pembelajaran online dan siswa beradaptasi belajar secara mandiri. Orang tua harus menyediakan android dan biaya internet. Jika daring tidak memungkinkan maka satuan pendidikan menempuh pembelajaran dengan kunjungan kepada kelompok siswa, atau memberi tugas langsung ke rumah. Pembelajaran jarak jauh menyulitkan guru dalam melakukan penilaian sikap, sebab guru tidak melihat langsung aktivitas siswa di rumah. Maka perlu alternatif teknik untuk menilai sikap siswa.
Sistem penilaian menurut Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang penilaian hasil belajar, penilaian memuat aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Di dalam mata pelajaran PPKn terdapat 2 komponen penilaian sikap yaitu sikap spiritual dan sikap sosial, guna menumbuhkan karakter religius, nasionalisme, mandiri, gotong royong dan integritas. Karakter religius ditunjukkan dalam perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, disiplin beribadah, cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan dan anti kekerasan dalam beragama. Karakter nasionalisme ditunjukkan dengan sikap rela berkorban menjaga lingkungan, menghormati kebergaman budaya, suku dan agama. Karakter mandiri ditunjukkan dengan bekerja keras, tidak mudah menyerah dalam berbagai kondisi, kreatif dan keberanian. Karakter gotong royong ditunjukan dari tindakan bahu membahu menyelesaikan persoalan, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan pada orang yang membutuhkan. Sedangkan karakter integritas ditunjukkan dengan sikap tanggung jawab sebagai warga Negara dan aktif terlibat dalam kehidupan sosial dimana individu berada.
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan teknik observasi (pengamatan), penilaian diri (oleh siswa), penilaian antarteman, dan jurnal. Melalui jurnal guru mencatat segala peristiwa siswa di dalam maupun di luar kelas. Namun keempat teknik tersebut sulit diterapkan dalam era pembelajarean jarak jauh. Maka alternatif yang dapat dilakukan guru adalah dengan cara siswa mengisi jurnal harian (daily journal), yang memuat aktivitas yang dilakukan siswa selama beajar dari rumah. Adapun teknik yang dilakukan adalah guru membuat aplikasi format google. Masing-masing anak mengisi apa yang mereka lakukan sehari-hari di rumah, setelah dat diuggah melalui google form, hasilnya langsung dapat diunduh oleh guru secara cepat. Contoh pada hari tertentu siswa melakukan aktivitas dari bangun pagi, membersihan tempat tidur, melakukan ibadah, membantu orangtua memasak/memberihkan rumah, mengikuti pelajaran dan seterusnya. Dari data tersebut tercermin sikap religius siswa, sikap kemandirian, gotong royong dan sebagainya.
Melalui pengisian jurnal harian (daily journal), manfaat yang dapat diambil yaitu guru dapat memantau aktivitas siswa di rumah, siswa terdorong melakukan kegiatan yang positif, siswa dilatih untuk jujur dan disiplin. Pengisian jurnal online ini memang ada kelamahannnya, siswa bisa tidak jujur menulis fakta. Sebagai solusi maka perlu dilengkapi dengan buku catatan manual yang diketahui orangtua siswa. MTs Negeri Batang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka dilakukan 1 hari dalam 1 minggu. Siswa menyerahkan buku jurnal harian pada saat pembelajaran tatap muka di sekolah. (ips2/zal)
Guru PPKn MTsN Batang