RADARSEMARANG.COM, Magelang – Tiko Juniarto memekikkan “Dirgahayu Republik Indonesia, Merdeka! Merdeka! Merdeka! Suara yang menggema di Alun-Alun Kota Magelang sisi timur ini lantas disahut oleh pengunjung dan pengendara yang berhenti usai mengikuti upacara detik-detik proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di ruas Jalan A Yani itu. Tepat pukul 10.17 WIB.
Suasana khidmat tergambar jelas di jantung Kota Magelang ini. Tiko, bersama dengan satu temannya. Berpakaian prajurit. Membentangkan bendera merah putih berukuran 5 x 4 meter di tepan tulisan Magelang. Di lokasi yang sama, para personil gabungan dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP dan Linmas menghentikan laju kendaraan. Begitu sirene mobil patroli dibunyikan, semua pengendara mengambil sikap tegak selama tiga menit. Tidak ada yang menolak.
“Prajurit adalah sosok penjaga Indonesia. Negara kita harus dibela, dijunjung tinggi dan dibanggakan,” begitu kata Tiko menjelaskan konsep prajuritan yang ia usung dalam upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia di tengah pandemi Covid-19 ini, kemarin.
Pemuda 25 tahun itu juga akan berkeliling Kota Magelang. Perjalanannya dimulai sejak pagi dari wilayah Magelang Utara. Dia kembali ke Alun-alun lagi pada sore harinya untuk upacara penurunan bendera.
Sementara itu, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Magelang mengikuti upacara detik-detik proklamasi HUT ke-75 RI secara virtual di Pendopo Pengabdian Wali Kota Magelang. Di sini, semua peserta upacara mengenakan pakaian adat Jawa. Sedangkan Kapolres Magelang Kota dan perwakilan Dandim 0705/Magelang berseragam instansi masing-masing. Seluruh rangkaian kegiatan mengikuti upacara yang berlangsung di Istana Negara dengan pembina upacara Presiden Joko Widodo. “Upacara seperti ini tidak mengurangi esensi dari peringatan HUT RI,” kata Wali Kota Magelang Sigit Widyonintido kemarin. (put/ton/bas)