RADARSEMARANG.COM, Kendal – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Kendal menyatakan netral dalam pemilihan bupati (pilbup) 2020. Tidak akan memihak ke salah satu pasangan calon (paslon).
Hal itu ditegaskan Ketua PC GP Ansor Kendal, Misbachul Munir dalam kegiatan Maulid Nabi yg dihelat PAC Rijalul Ansor Kaliwungu di Desa Mororejo kemarin. Ia mewanti-wanti kepada seluruh anggota Ansor untuk tetap menjaga netralitas Ansor sebagai organisasi Islam kepemudaan.
Menurutnya, Pilbup seperti saat ini, Ansor menjadi primadona yang diperebutkan oleh beberapa calon. Hal itu lantaran memang anggota Ansor dan Banser di Kendal mencapai puluhan ribu jiwa. Belum termasuk simpatisan Ansor sebagai badan otonom organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Misbach sendiri mengakui, sudah banyak bakal calon bupati maupun wakil bupati yang datang menemuinya. Untuk meminta dukungan Ansor agar bisa menarik banyak massa. Terlebih kondisi Kendal mayoritas adalah warga Nahdliyin.
“Hampir semua bakal calon sudah menemui kami. Tapi kami tolak, karena kami tidak ingin Ansor hanya sebagai alat dan senjata perebutan kekuasaan saja. Ansor harus bisa menunjukkan sikap yang bisa memayungi semua umat,” katanya.
Ia juga mengakui, banyak tawaran menggiurkan yang diberikan oleh para bacabup. Tapi baginya netralitas organisasi itu dibutuhkan dalam suasana Pilkada. “Kalau sampai ada kabar saya sebagai Ketua PC GP Ansor mendukung salah satu calon, itu adalah hoaks atau berita bohong,” tegasnya.
Begitupun jika ada salah satu paslon nantinya yang menyatakan telah didukung Ansor, atau Ansor Kendal menggalang dukungan untuk paslon tertentu itu juga kabar bohong. “Mohon kepada semua anggota dan simpatisan Ansor untuk jangan percaya,” tuturnya.
Perihal sikap anggota Ansor dalam Pilkada Kendal 2020, ia menyerahkan kepada masing-masing personal. “Silahkan mendukung, tapi atas nama personal atau pribadi masing-masing. Jangan membawa Ansor, karena dapat mengakibatkan perpecahan,” tuturnya.
Hal senada salah satu Penasihat Banser Pusat, Basyarrohman. Dalam situasi Pilkada ini netralitas organisasi memang harus dijaga.“Pesta demokrasi ini sifatnya hanya sementara. Jangan sampai memecah belah. Beda pilihan itu hal biasa. Dan jangan sekali-kali mengatasnamakan Ansor ataupun Banser untul mendukung, karena itu hanya dimanfaatkan saja,” tegasnya. (bud/zal/bas)