RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai melakukan reviralisasi Terminal Mangkang Kota Semarang. Terminal yang sekarang diambil alih pemerintah pusat tersebut ditargetkan bisa rampung maksimal 30 Desember 2020.
Saat ini revitalisasi dipusatkan di bangunan utama terminal. Pemerintah melalui Kemenhub mengalokasikan anggaran setidaknya sekitar Rp 32 miliar. Masih mempertahankan bangunan yang sudah ada. Bangunan utama terminal tetap hanya dua lantai. Hanya saja, nantinya bangunan di lantai dua tidak ada sekat, tapi los sehingga memberikan kesan lebih luas. Sementara semua atap dibongkar. Yang semula kayu, diganti dengan baja ringan.
Sejumlah pekerja tampak sibuk dengan bagian masing-masing. Ada yang membongkar atap terminal yang memang sudah lapuk, sebagian memasang kaca dan baja ringan. Ada yang tampak ramai-ramai membongkar atap bangunan terminal. Di lantai dua tidak kalah ramai, pekerja membongkar lantai dan dinding terminal.
Proses revitalisasi terminal yang dibangun mulai Juni lalu, sudah mencapai 25 persen. “Awal Juni mulai direvitalisasi dan targetnya sesuai rencana 30 Desember 2020 sudah selesai,” kata Pelaksana Proyek Revitalisasi Terminal Mangkang Cahya kepada RADARSEMARANG.COM.
Menurutnya, bangunan inti terminal akan dipercantik. Bahkan, jauh lebih megah. Dengan begitu, diharapkan banyak angkutan yang masuk. Sebab, Terminal Mangkang menjadi terminal utama di Kota Semarang.
Untuk merampungkan revitalisasi, ada sekitar 120 pekerja. Mulai dari yang ahli bongkar, ahli di bagian atap, pemasangan kaca dan keramik terminal. Karena revitalisasi bangunan hanya mengubah sedikit yang terlanjur rusak atau sedikit mengubah desain. “Kalau atap, semuanya dibongkar. Karena sebelumnya sudah sering bocor. Awalnya kayu dan sekarang diganti dengan baja ringan,” ujarnya.
Bahkan, pekerja rela lembur agar cepat selesai. Hanya saja, paling lama lembur sampai pukul 21.00. Meski begitu, tak ada rasa lelah di wajah para pekerja yang ikut melakukan revitalisasi terminal Mangkang tersebut. “Kalau kondisi memungkinkan ya lembur mas. Bekerja untuk keluarga,” kata seorang pekerja proyek.
Meski ada revitalisasi, tidak mengganggu aktivitas transprotasi yang keluar masuk terminal. Bus AKAP maupun bus dalam kota masih beroperasi. Hanya saja, memang di Terminal Mangkang masih lumayan sepi dan tidak banyak bus yang masuk.
Kementrian Perhubungan ingin Terminal Mangkang yang kategori Tipe A ini memiliki fasilitas dan bangunan layaknya bandara, sehingga masayarakat tertarik menggunakan angkutan masal. Salah satunya Terminal Mangkang Kota Semarang. Kemenhub telah menyediakan anggaran sebesar Rp 2 triliun untuk merevitalisasi seluruh terminal tipe A di Indonesia dengan anggaran untuk per terminal Rp 50 miliar. (fth/ida/bas)