RADARSEMARANG.COM, Berawal dari hobi menggambar, Maria Ave Kusuma Handayani menyelami dunia arsitektur. Meski awalnya lebih suka seni desain grafis, namun ia kemudian merambah ingin mendapatkan ilmu lebih luas.
Mengetahui ilmu arsitektur yang menggabungkan seni dan sains, ia menjadi sangat tertarik hingga melanjutkan kuliah jurusan arsitek. Mahasiswi semester dua di Universitas Katolik Parahyangan ini semakin hari semakin terpikat dengan dunia arsitektur, hingga ia bercita-cita ingin menjadi seorang arsitek. “Awalnya enggak (tertarik), tapi makin ke sini makin pengen jadi arsitek,” ujarnya pada RADARSEMARANG.COM.
Lika liku menjalani kuliah ia rasakan. Ia mengaku belum mempersiapkan banyak hal sebelum masuk kuliah. Menurutnya, saat awal kuliah gaya menggambarnya bukan gaya gambar arsitek. Untuk itu ia dibimbing lebih keras agar bisa menciptakan hasil gambar yang cocok untuk arsitektur.
“Menurutku cukup sulit sih, karena banyak juga anjuran yang membuatku belum terbiasa dengan itu sampai sekarang,” imbuhnya.
Meski begitu, selama ini ia sangat tertarik dan mengeksplorasi banyak hal. Bagi dara kelahiran Sragen, 18 Februari 2001 ini yang paling menarik adalah ketika mendesain. Apalagi eksplorasi desain yang selalu ditekankan untuk mengeksplor mulai dari bentuk, teknologi, struktur, sampai akhirnya bangunannya bisa secara logika berdiri.
Menurut warga Banyumanik Kota Semarang ini, arsitektur sebaiknya tidak hanya melihat bangunannya saja namun juga keadaan sekitar. Mulai dari keadaan tapak hingga manusianya, “Jadi desainnya bisa dinikmati, unik, dan bersahabat sama kondisi tapak. Ini sih menurutku menariknya dari arsitektur,” tambahnya.
Untuk itu, seorang arsitek harus bisa mendesain untuk kehidupan sekarang, depan, dan tetap melihat yang lalu. (ifa/ton)