RADARSEMARANG.COM, DI tengah kondisi pandemi covid 19, sejumlah hotel di Jawa Tengah sudah mulai beroperasi. Tentunya dengan memberlakukan standar prosedur operasional demi menjaga kesehatan dan tetap bisa memutus mata rantai covid 19. Berikut bincang-bincang wartawan RADARSEMARANG.COM Miftahul A’la dengan Sekjen BPD PHRI Jawa Tengah Yantie Yulianti.
Bagaimana kesiapan hotel di Jawa Tengah menghadapi new normal?
Sejumlah hotel di Jawa Tengah sudah siap untuk kembali beroperasi. Diakui atau tidak, kondisi pandemi Covid 19 membuat banyak hotel yang kelabakan. Sehingga dengan rencana new normal bisa membuat hotel kembali beroperasi. Sebab tidak sedikit yang juga menggantungkan hidup dari bekerja di hotel untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
Untuk kembali beroperasi, apa yang dilakukan manajemen hotel?
Kita sudah ada SOP yang dibuat dari PHRI Pusat. Jadi semua sudah ada standar yang sama, sebagai upaya untuk tetap menjaga kesehatan dan memutus mata rantai covid 19. Mulai dari strandar yang diberlakukan dari karyawan sampai hotel serta kamar-kamarnya. Misalnya semua hotel harus menyediakan disinfektasi fasilitas umum hotel, restoran dilakukan satu kali dalam setiap shift. Sampai karyawan yang ditugaskan pada pembersihan harus dilengkapi dengan pelindung diri secara memadai seperti menggunakan masker dan cairan disinfektan. SOP harus dilakukan dan semua hotel bisa menerapkan sesuai dengan kondisinya masing-masing.
Apa kendala yang dihadapi atau dampak dari pandemi covid 19?
Sebenarnya dampak pandemi covid 19 sangat dirasakan sejumlah hotel. Bahkan sejumlah hotel memilih untuk tutup karena memang secara operasional tidak sebanding dengan pemasukan. Pengunjung yang datang bisa dihitung dengan jari, sementara hotel selain operasional juga harus memikirkan karyawan yang tidak sedikit.
Hotel Undip Inn Semarang yang saya kelola juga sudah buka 1 Juni 2020. Tetapi memang, pengunjung masih belum seperti hari biasanya karena pengaruh dari pandemi covid 19. Bagaimanapun juga beroperasi menjadi pilihan yang harus diambil mengingat roda perekonomian harus terus berjalan. Banyak yang bergantung dari perputaran di hotel dan tentunya sesuai dengan SOP kesehatan yang sudah dirancang PHRI Pusat maupun pemerintah. Beroperasi dengan prosedur dan SOP kesehatan yang sudah ada dan tidak boleh dilanggar.
Apa keinginan dari PHRI terhadap pemerintah agar situasi ekonomi bisa kembali normal?
Kami sebagai pengusaha hotel ataupun PHRI meminta agar ketika situasi sudah normal, Pemprov maupun pemerintah daerah bisa menggandeng ketika ada event atau kegiatan pemerintah. Misalnya ketika ada event atau kegiatan kedinasan bisa menggandeng hotel agar perputaran ekonomi bisa terus berjalan. Dan semua itu bisa dilakukan dengan adanya kebijakan langsung dari pemerintah.
Memang tidak mudah, apalagi pascakondisi normal pun belum tentu banyak hotel yang digunakan. Ada beberapa hotel yang kemudian berinovasi dengan memaksimalkan restoran atau makanan. Ada juga yang membuat paket untuk pengunjung. Saya berharap kondisinya bisa kembali normal dan peputaran ekonomi bisa kembali normal serta pengunjung hotel bisa kembali seperti semula. (*/ton)