RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Tim Gabungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekalongan melakukan rapid test masal secara acak bagi pengunjung Plaza Pekalongan.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid hadir meninjau langsung pengawasan penerapan protokol kesehatan sekaligus rapid test. Orang nomor dua di Kota Pekalongan yang akrab disapa Aaf tersebut mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan rapid test kali pertama ini, dari 52 sampel darah dinyatakan negatif.
“Kami melakukan rapid test kepada para pengunjung, karyawan, dan petugas sebanyak 52 orang dan Alhamdulillah hasilnya semua negatif,” tutur Aaf kepada RADARSEMARANG.COM.
Meski hasil pelaksanaan rapid test negatif, Aaf juga terus menekankan kepada pengelola usaha untuk wajib mematuhi protokol kesehatan seperti pengaturan antrean agar tidak terjadi desakan maupun penumpukan pengunjung.
Adapun Kasatpol PP Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso menambahkan bahwa dari hasil pemantauan dan adanya rapid test supaya tidak membuat pengelola usaha dan masyarakat kendor untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Menurut Sri Budi, peserta rapid test hanya memerlukan waktu sepuluh menit untuk mengetahui hasilnya.
“Kami lakukan rapid test bagi 52 sampel secara acak baik pengunjung, karyawan dan petugas yang sering berinteraksi dengan pengunjung dan rentan terhadap penularan Covid-19. Semua hasilnya negatif, namun baik pengelola usaha dan masyarakat semua tetap harus waspada. Pengelola usaha juga wajib memperhatikan protokol kesehatan dalam melaksanakan usahanya seperti menyediakan ruang isolasi, terdapat spanduk peringatan langkah antisipasi dan bahaya virus Covid-19, memperingatkan pengunjung dan karyawannya untuk tetap memakai masker, serta pembatasan jumlah pengunjung agar tidak berdesakan. Semua ini harus dipatuhi, jika dilanggar kami akan tindak tegas seperti pencabutan izin usaha atau penutupan usaha,” tegas Sri Budi.
Sementara itu, salah seorang pengunjung Plaza Pekalongan, Dina (22) warga Tirto awalnya mengaku takut dan cemas saat mengikuti rapid test yang baru pertama kali dijalani. “Awalnya takut tetapi kata petugas hanya diambil sampel darah. Dan setelah keluar hasilnya negatif, saya lega dan bersyukur,” tandasnya. (nor/bas)