RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) telah menyalurkan bantuan sosial bagi warga terdampak korona. Bantuan tersebut berupa uang tunai senilai Rp 200 ribu per KK dan akan diterimakan selama tiga bulan mendatang.
Demikian disampaikan oleh Plt. Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Ir. Budiyanto saat dikonfirmasi di ruang kerjanya.“Pengumpulan data sudah selesai dilakukan rekap by name dan by address oleh kami, di mana sebelumnya masyarakat tersebut mengumpulkan Kartu Keluarga di masing-masing kelurahan,” tutur Budiyanto kepada RADARSEMARANG.COM.
Budiyanto memastikan, bantuan tersebut akan disalurkan kepada masyarakat tidak mampu yang terdampak korona baik yang terdata pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) maupun tidak. Adapun masyarakat Kota Pekalongan yang masuk dalam DTKS yang dibuat oleh Kementerian Sosial berjumlah 29.282 KK. Sedangkan untuk kategori Non DTKS sebanyak 49.207 KK.
Dengan demikian total masyarakat terdampak korona di Kota Pekalongan adalah 78.489 KK. Untuk kriteria penerima bantuan uang tunai tersebut adalah masyarakat yang bukan PNS, pensiunan PNS, TNI, POLRI maupun bukan pengusaha.
Budiyanto menambahkan adapun pembiayaan anggaran untuk alokasi bantuan tunai tersebut selain dari APBD Pemerintah Kota Pekalongan. Di samping itu juga merupakan bantuan alokasi dana yang bersumber dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.
Adapun alokasi dari Pemerintah Pusat untuk membantu masyarakat yang tergolong dalam DTKS senilai Rp 42,5 miliar. Sementara untuk Non DTKS yang merupakan bantuan dana dari Pemprov senilai Rp 11,54 miliar, serta APBD Pemkot Pekalongan sebanyak Rp 18 miliar.
“Untuk bantuan dari pusat disalurkan melalui PKH dan BPNT sehingga tidak ada dana overlap. Sedangkan untuk alokasi dana Pemkot dan Pemprov di luar data penerima kedua bantuan tersebut. Bantuan uang tunai tersebut akan dibagikan melalui kelurahan maupun kecamatan masing-masing penerima secara langsung dalam bentuk cash setiap bulannya,” pungkas Budiyanto. (nor/bas)