RADARSEMARANG.COM, – KEBANYAKAN setiap pasangan menjalani buduk rumah tangga, pastilah ingin memiliki momongan atau keturunan. Begitupun dengan Lady Sandi, 38, dan suaminya John Dori, 41. Pasangan suami istri (Pasutri) yang menikah di usia yang tak muda ini, sudah menikah hampir dua tahun. Namun belum kunjung dikaruniai momongan.
Ragam usaha sudah dilalui. Mulai program hamil, banyak mengonsumsi makanan yang menyuburkan kandungan, minum jamu tradisional, hingga menjalani pengobatan medis. Termasuk ikhtiar secara medis ke dokter dan ke alternatif, yakni kiai. Nmaun usaha itu belum juga membuahkan hasil.
“Apapun kami lakukan, beragam cara kami tempuh. Kami terus berusaha, karena ingin punya momongan,” ujar Lady.
Baginya, kehadiran buah hati akan menjadi pelengkap dalam membina rumah tangga. Bahkan, bisa menjadi obat lelah ketika pulang kerja. Karena tak kunjung dikasih momongan, keduanya merasa kesepian.
Sampai akhirnya diketahui, John ternyata divonis mandul. Tentu saja, itu membuat Lady menyerah. Ia tidak tahan terus menerus disalahkan orang tuanya karena dianggap tidak bisa memilih suami yang baik. Tentu saja orangtuanya ingin menimang cucu.
Sebenarnya, Lady masih ingin bersama dengan John, masih ingin berusaha barangkali ada metode yang bisa dilakukan. Mengingat ia dijodohkan dengan rekan bisnis orangtuanya, hal itu membuat Lady tak bisa berkutik. Ia sudah mengecewakan orangtuanya, ia tak mau lagi menyakiti untuk kali kedua. “Aku pasrah, manut dengan keinginan bapak,” imbuhnya.
Selama ini, Lady memang sulit dibujuk untuk lekas berkeluarga. Pekerjaannya sebagai karyawan swasta ditambah dengan aktivitas sosial, membuatnya nyaman dengan kesibukan dan kesendiriannya. Untuk itu, ia tak buru-buru memilih calon suami.
Ketika ia kenal dengan John dan merasa sama-sama cocok, akhirnya memutuskan menikah. Awalnya, orang tua Lady sangat senang, selain tampan, John berasal dari keluarga terpandang. Namun mengetahui menantunya mandul, kebahagiaan itu seketika lenyap.
Setelah usaha yang dilakukan tidak ada hasilnya, bapak Lady mencarikan jodoh untuk anaknya. Ia tidak suka dengan sikap bapaknya yang ikut mencampuri urusannya, karena jelas itu menyakiti rumah tangganya. Namun di umur yang tak lagi muda itu, ia ingin berbakti. Alhasil, ia menceraikan John untuk kemudian dijodohkan dengan laki-laki pilihan bapaknya. “Bertemu dengan John adalah takdir, berpisah dengannya juga takdir,” tuturnya. (ifa/ida)