RADARSEMARANG.COM, DEMAK – Kasus stunting (anak gagal tumbuh) di Demak berhasil turun 6 persen dari total 99 ribu jumlah balita yang ada. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Demak, Guvrin Heru Putranto disela memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-55 kemarin.
Menurutnya, upaya mengurangi kasus stunting tersebut terus dilakukan. Diantaranya melalui revitalisasi posyandu dan memaksimalkan peran petugas dibagian penimbangan balita. Pendekatan keluarga juga dilakukan. Petugas kesehatan diterjunkan ke rumah-rumah yang terdeteksi ada stunting. “Kita lakukan penyisiran untuk mengetahui ada tidaknya anak balita yang kena stunting,” katanya.
Masalah kesehatan lain yang menjadi perhatian serius adalah upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi. “Itu juga menjadi target peningkatan mutu pelayanan kesehatan,” kata Guvrin.
Sejauh ini, kata dia, pada 2019 angka kematian ibu mampu diturunkan dari 23 pada 18 ribu kelahiran menjadi 10 kasus. Demikian pula, untuk kematian bayi terjadi penurunan. Sebelumnya 132 kasus pada 2018 menjadi 77 kematian bayi dari 20.488 kelahiran hidup untuk 2019. Guvrin menambahkan, kematian terjadi akibat pendarahan dan penyakit bawaan.
Dalam Hari Kesehatan ini, Dinkes Demak juga merasa bangga dengan diperolehnya akreditasi 27 puskesmas. Yaitu, 7 akreditasi utama dan 20 akreditasi tingkat madya. RSUD Sultan Fatah tipe C di Kecamatan Karangawen yang segera beroperasi pada Desember nanti juga membuat kebahagiaan tersendiri. “Tersedia 184 tempat tidur,” katanya. (hib/bas)